(RIAUPOS.CO) - Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) telah mengalami perkembangan yang cukup pesat dalam beberapa tahun belakangan. Pencapaian tersebut tidak terlepas dari gencarnya pembangunan yang telah dilaksanakan, dengan mengerahkan semua potensi dan segenap kemampuan yang ada.
Berlandaskan pada visi dan misi yang strategis, dengan visi yakni Menuju Rohil yang Maju, Religius dan Berbudaya Berbasis Infrastruktur dan Perekonomian yang Handal.
Untuk pencapaian terhadap sasaran itu dituangkan sejumlah misi yakni Mewujudkan Aksebilitas dan Konektivitas, Infrastruktur antarwilayah untuk mewujudkan pemerataan pembangunan di Rohil. Selanjutnya menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, berbudaya, dan berdaya saing dengan berbasis nilai-nilai religi.
Meningkatkan mutu dan layanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat. Memajukan Sektor Ekonomi Kerakyatan (Ekra) berbasis pada potensi lokal daerah Kabupaten Rohil meliputi dari Pertanian, Perikanan, dan Ekonomi Kreatif yang terencana dan berkelanjutan.
Serta menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik, efektif dan efisian berbasis teknologi serta mengupayakan eks pegawai honorer menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Tak terasa sejak dilantik pada 8 Juni 2021, kepemimpinan Bupati Rohil Afrizal Sintong SIP MSi bersama Wakil Bupati H Sulaiman SS MH telah mencapai dua tahun lebih.
Dengan luas wilayah 8.881,59 Km2 dan jumlah kecamatan sebanyak 18 kecamatan yang terdiri dari 25 kelurahan dan 159 kepenghuluan, tak pelak lagi diperlukan kepemimpinan dengan visi yang kuat untuk dapat mengerakkan seluruh potensi demi pembangunan di Rohil.
Terkait dengan perwujudan aksesibilitas dan konektivitas tidak terlepas dari terbangunannya rentang infrastruktur yang baik. Berbagai pembangunan infrastruktur telah diwujudkan dalam dua tahun terakhir.
Salah satunya berupa pembangunan jembatan yang melintasi sungai di Air Hitam Kecamatan Pujud. Pembangunan itu diharapkan akan memutus persoalan keterisoliran yang dihadpai masyarakat sekitar selama ini. Sehingga masyarakat lancar untuk bepergian dan akan mempengaruhi laju roda perekonomian bagi masyarakat setempat.
Tak hanya mengandalkan dari pemerintah baik pusat, provinsi maupun APBD saja, pembangunan juga mendapatkan dukungan dari pihak swasta seperti adanya pembangunan jembatan di Kecamatan Sinaboi yang mendapatkan suport dari kalangan pengusaha.
Di mana para pengusaha yang merupakan perantau dari daerah Sinaboi, yang telah sukses di luar daerah memberikan kontribusi dengan membangun jembatan, sekolah dan sejumlah fasilitas lain.
Pembangunan infrastruktur dilakukan dengan pendekatan pemerataan mengingat terdapat sejumlah daerah yang merupakan kawasan pesisir yang cukup jauh di jangkau.
Sehingga untuk pembangunan jalan tetap berlangsung di wilayah pesisir seperti di Kecamatan Kubu Babussalam, Kubu, Sinaboi dan Pekaitan, serta Pasir Limau Kapas (Palika). Bahkan adanya jembatan yang rusak, akan dibangun melalui dana DAK pada tahun depan.
Terkait dengan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dilakukan dengan dukungan anggaran terhadap bidang pendidikan, sesuai dengan amanah Undang-Undang yakni 20 persen dari besaran APBD.
Selain itu, pemerintah daerah menggalakkan pembangunan infrastruktur sekolah, akses ke lingkungan sekolah, fasilitas, sarana dan prasana dunia kependidikan. Terdapat juga sejumlah kerja sama dalam bidang pendidikan lewat program beasiswa yang jumlahnya tidak sedikit. Salah satu yang terbaru adalah dengan adanya kerjasama besiswa pendidikan S2 kerja sama pemkab dengan Universitas Lancang Kuning (Unilak).
Dalam peningkatan mutu dan layanan kesehatan yang berkualitas, dilakukan berbagai terobosan. Seperti mulai diterapkanya pelayanan berbasis online di RSUD dr RM Pratomo yang memberikan kemudahan, kecepatan pelayanan bagi masyarakat. Ketersediaan fasilitas kesehatan yang terus ditingkatkan seperti telah diresmikannya keberadaa instalasi farmasi.
Bupati Rohil Afrizal Sintong SIP MSi mengungkapkan, dalam masa pemerintahannya terus melakukan perbaikan dibidang pelayanan publik termasuk dengan membangun lebih baik lagi fasilitas kesehatan berupa puskemas yang ada di kecamatan.
Pemkab Rohil memiliki kepedulian tinggi terhadap penanganan tengkes (stunting) yang dibuktikan dengan diganjarnya penghargaan atas kinerja membantu Pemerintah Indonesia dalam pengentasan stunting di Indonesia melalui gerakan Bersama Entaskan Stunting (BERES), Kamis (26/10) lalu di Jakarta.
BERES merupakan program terukur untuk mencegah dan mengatasi stunting dalam bentuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang diberikan kepada balita berat badan tidak naik, berat badan kurang, dan gizi kurang.
Bupati Rohil Afrizal Sintong merupakan salah satu dari beberapa kepala daerah yang berhasil melakukan pengentasan stunting yang mendapatkan penghargaan itu. Untuk diketahui, di Rohil sendiri kasus stunting mengalami penurunan yakni sebanyak 404 anak yang tersebar untuk 7 kecamatan yang terdiri dari 16 kepenghuluan, sedangkan pada tahun 2020 sebanyak 506 anak tersebar di 9 kecamatan dan berada di 21 kepenghuluan.
“Tahun 2021 Rohil 29,7 persen, Alhamdulillah turun di 2022 menjadi 14,7 persen,” ungkap Bupati Afrizal Sintong.
Bupati tegaskan mendukung komitmen publik percepatan pencegahan, penanganan stunting terintegrasi di Kabupaten Rohil khususnya. Ia berharap supaya penanganan stunting terlaksana dengan serius dan pemerintah daerah senantiasa dapat memberikan dukungan penuh dalam penanganan stunting tersebut.
Sedangkan untuk kemiskinan ekstrem lanjut bupati, saat ini masih ada warga yang berpenghasilan Rp11.000 per orang per hari atau berpenghasilan Rp1,2 juta per bulan per keluarga. Tercatat pada sinkronisasi data P3KE sebanyak 56.000 masyarakat termasuk dalam data DTKS.
“Total biaya yang dikeluarkan untuk penanggulangan kemiskinan ekstrem di tahun 2023 mencapai Rp121,9 miliar. Program penanggulangan itu terdiri dari beberapa dinas seperti Dinas Kesehatan, Dinas Koperasi, Dinas Ketenagakerjaan dan Dinas Pendidikan, Dinas Sosial dan Perkim,” katanya.
Berkaitan dengan dukungan terhadap sektor ekonomi kreatif (Ekra) dibuktikan dengan giatnya bantuan, maupun pendampingan untuk lebih membuat eksistensi Ekra terus tumbuh di Negeri Seribu Kubah.
Hal ini penting dilakukan mengingat Rohil bisa dikatakan telah menjadi salah satu kabupaten yang diperhitungkan di tingkat nasional. Kondisi itu tidak terlepas dari kenyataan bahwa Rohil telah mampu berbuat banyak untuk pencapaian, inovasi dan kreasi yang telah dilakukan sejauh ini.
Selain itu, terdapat sejumlah iven yang memang sudah diakui setiap tahunnya sebagai kalender wisata nasional sehingga tak terhindarkan lagi menjadi helat akbar yang selalu dihadri oleh pejabat baik tingkat nasional, propinsi maupun daerah yakni iven Bakar Tongkang.
Dalam setiap iven yang ada baik dalam skala nasional, provinsi maupun daerah para pelaku Ekra dilibatkan dan diberikan ruang yang tepat.
Dalam hal tata kelola pemerintahan yang baik, efektif, dan efisian berbasis teknologi diterapkan secara berkelanjutan. Di mana transformasi yang tampak dengan keberadaan berbagai aplikasi yang memudahkan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan dari OPD terkait.
Secara umum, konsep digitalisasi telah diterapkan di satuan kerja perangkat daerah, termasuk di unit-unit yang ada. Ini tidak terlepas dari kesadaran bahwa peran teknologi dan digitalisasi telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari aktifitas kehidupan masyarakat sehari-hari.
Dengan begitu, keberadaan aksesibilitas yang memudahkan tersebut menjadi hal yang tak terhindarkan seperti di pelayanan adminduk, pengurusan perizinan, dan sebaggainya.
Sementara terkait dengan misi mengupayakan eks pegawai honorer menjadi PPPK telah dijalankan dengan dibukanya penerimaan PPPK sesuai dengan formasi yang dibutuhkan terutama untuk kependidikan atau guru, kemudian bidang kesehatan, serta teknis.(**)